Perdana Agenda Disporapar, Festival Durian di Desa Wisata Cibuntu
Pj Bupati Kuningan Dr Drs H Raden Iip Hidajat, MPd (kiri) dan Kepala BPIP-RI, Prof Drs KH Yudian Wahyudi, MA PHD (kanan), sedang menikmati manis dan legitnya durian lokal khas Kuningan. (Foto: Purnomo Widodo/SiwinduMedia.com)

Perdana Agenda Disporapar, Festival Durian di Desa Wisata Cibuntu

SiwinduMedia.com – Pemerintah Kabupaten Kuningan melalui Disporapar, secara resmi mengumumkan Calendar of Event (COE) pariwisata di tahun 2024, dalam momen launching logo dan tagline pariwisata “Kuningan Beu” di Obyek Wisata Balong Dalem Desa Babakanmulya, Kabupaten Kuningan, Jumat (26/1/2024).

Dalam peluncuran Calendar of Event (COE), ada 23 agenda yang dirancang guna meningkatkan jumlah kunjungan wisata ke Kabupaten Kuningan. Dari puluhan agenda itu, dua di antaranya merupakan agenda unggulan, yakni Festival Durian dan Festival Ciremai.

Untuk agenda perdana Calendar of Event (COE), Festival Durian 2024 digelar di Desa Wisata, Desa Cibuntu, Kecamatan Pasawahan, Sabtu (24/2/2024).

Hadir dalam acara tersebut Kepala BPIP-RI, Prof Drs KH Yudian Wahyudi, MA PHD, unsur Forkopimda Kuningan, Bupati terdahulu H Acep Purnama, Kepala BI Cirebon, Ketua TP PKK, 11 Bupati/Wali Kota se-Jawa Barat atau yang mewakili, dan para Kepala SKPD Kabupaten Kuningan.

Acara yang dimulai pukul 09.00 WIB ini, tampak sudah penuh dipadati oleh sejumlah warga dan wisatawan dari beberapa daerah yang ingin menyaksikan terlebih dahulu opening ceremonial dari Festival Durian tersebut.

Festival Durian dimeriahkan dengan penampilan tarian tradisional, angklung, live music, kampung kuliner dan produk ekonomi kreatif.

Baca Juga:  23 Tahun Berlalu, Alumni MTsN Darma Angkatan 2000 Adakan Reuni

Dalam wawancara dengan awak media usai opening ceremonial Penjabat Bupati Kuningan Dr Drs H Raden Iip Hidajat, MPd menyampaikan bahwa Festival Durian 2024 yang pertama kali diselenggarakan ini, diharapkan mampu mengangkat dan memperkenalkan durian dan buah-buahan varietas unggul lokal yang ada di Kabupaten Kuningan seperti nangka dulang, jambu kristal, salak, buah naga, rambutan walahar, melon e-quanik, apel ganjen dan lainnya.

Iip mengapresiasi pelaksanaan Festival Durian berhasil digelar. Menurutnya, pelaksanaan festival yang telah dipersiapkan selama dua bulan, berjalan dengan lancar dengan menghadirkan sejumlah wisatawan. Ini terbukti dari jumlah wisatawan yang sudah registrasi di beberapa media sosial yang disediakan oleh Pemda.

“Yang registrasi online sudah ada 600-700 orang, kita lihat dari pengguna medsos yang like iklan kita (Pemda), itu sudah mencapai 11.000, ya berapa persennya dari yang like kemungkinan bisa datang, ditambah yang on the spot juga masih berdatangan,” kata Iip.

Pemda menyebar iklan secara online, dimaksudkan untuk mengukur kemampuan serta potensi kunjungan. Berkaca dari pengalaman festival serupa di daerah lain, yang berujung kekecewaan pengunjung karena kurangnya persiapan.

Baca Juga:  Awalnya Hanya Mengisi Waktu, Ropiah dan Sukarta Malah Sukses Jadi Pengusaha Kerupuk

Dengan sistem online ini, panitia mengetahui berapa jumlah yang hadir. Jangan sampai terjadi, yang datang banyak, tapi duriannya tidak cukup.

“Dengan online ini juga, kita sudah memberikan pajak pariwisata kepada negara,” ujarnya.

Menurut Iip kegiatan ini juga memiliki potensi yang luar biasa. Selain soal durian pariwisata, terlihat warga yang datang guyub, kompak, dan saling dukung.

“Ini modal sosial yang luar biasa, dari kegiatan ini ekonomi hidup, hotel terisi, jajanan, UMKM, dan lainnya. Tujuannya kan itu, ekonomi jalan, warga sejahtera, Alhamdulillah berkah,” imbuhnya.

Panitia sudah menyiapkan sekitar 6.000 buah durian lokal unggulan. Durian yang dihadirkan berasal dari beberapa daerah di Kabupaten Kuningan sebagai penghasil durian, yaitu dari Pasawahan, Mandirancan, Cibingbin, Darma dan daerah lainnya.

 

Salah satu tenda dengan ribuan durian, yang sudah disediakan oleh panitia, siap untuk melayani warga dan wisatawan untuk proses penukaran paket unggulan.
(Foto: Purnomo Widodo/SiwinduMedia.com)

 

Warga dan wisatawan yang datang harus registrasi, dengan membayar tiket masuk Rp15 ribu per orang. Diawal gerbang masuk, mereka langsung disambut stand-stand UMKM yang menjajakan berbagai produk dan olahan.

Warga dan wisatawan yang sudah membeli paket unggulan seharga Rp185 ribu, bebas memilih serta menikmati durian dari semua tenda, maksimal tiga buah durian.

Baca Juga:  Terobosan Baru Kepala Diskopdagperin Kuningan, Ciptakan ProKasi ABadi UMKM

Dari pantauan SiwinduMedia.com, tampak warga dan wisatawan sudah mengantre di tenda-tenda durian yang sudah dipersiapkan oleh panitia, untuk proses penukaran paket unggulan.

 

Tampak antrian warga dan wisatawan disalah satu stand durian untuk menukarkan paket unggulan. Satu paket unggulan bisa ditukar 3 kali atau ditukar dengan 3 durian.
(Foto: Purnomo Widodo/SiwinduMedia.com)

 

Menariknya, petugas berani menjamin kepuasan rasa, petugas akan mengganti langsung durian yang telah dibuka namun memiliki rasa yang kurang manis saat dicicipi.

Andi, warga Kecamatan Jalaksana salah satunya. Dia merasa puas telah datang di acara Festival Durian tersebut.

“Saya kan pecinta durian, begitu ada informasi adanya Festival Durian ini, saya sangat senang. Dalam hati saya pasti dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh Pemda ini, durian yang disediakan adalah kualitas terbaik,” ucapnya.

Baginya, durian lokal yang dia makan di lokasi, memiliki rasa berbeda dari durian lainnya. Durian yang disajikan di festival durian memiliki daging tebal, dengan rasa manis bercampur legit.

“Rasa manis dan legit durian Kuningan berbeda,” kata Andi, sambil mengacungkan jempolnya.

Bagi warga dan wisatawan yang belum puas dengan penukaran paket unggulan. Bisa juga membeli durian yang ada di stand, dengan harga yang cukup murah dengan Rp100 ribu, bisa membawa pulang tiga buah durian.

 

Cek Juga

Jelang Jum'atan Kuningan Diguncang Lagi Gempa, Warga Berhamburan

Jelang Jum’atan Kuningan Diguncang Lagi Gempa, Warga Berhamburan

SiwinduMedia.com – Belum juga reda rasa khawatir atas guncangan gempa Kamis Subuh dan menjelang Maghrib, …