Gandeng e-Quanik Agri Nusantara, Desa Babatan Bentuk Ketahanan Pangan Desa Berbasis Ekonomi Digital
Foto bersama usai acara pembukaan kegiatan peningkatan kapasitas Aparatur Desa, TP PKK, Karang Taruna, dan Kelompok Wanita Tani Desa Babatan Kecamatan Kadugede. (Foto: Purnomo Widodo/SiwinduMedia.com)

Gandeng e-Quanik Agri Nusantara, Desa Babatan Bentuk Ketahanan Pangan Desa Berbasis Ekonomi Digital

SiwinduMedia.com – Dalam rangka pengendalian inflasi sekaligus mewujudkan ketahanan pangan, Kelompok Wanita Tani (KWT) Dewi Sinta Desa Babatan Kecamatan Kadugede. Mengadakan kegiatan tanam dan petik cabai serentak, bertempat di Kebun Agriwisata Terpadu Desa Babatan, Kamis (7/3/2024).

 

Kegiatan tanam dan petik cabai serentak, bertempat di Kebun Agriwisata Terpadu Desa Babatan, Kamis (7/3/2024).
(Foto: Purnomo Widodo/SiwinduMedia.com)

Hadir dalam acara tersebut Pj Bupati Kuningan, Ketua TP PKK Kabupaten Kuningan, Dandim 0615 Kuningan, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Kuningan, Kasatpol PP Kabupaten Kuningan, perwakilan dari DPMD Kabupaten Kuningan, Forkopimcam Kadugede, Pimpinan Bank Kuningan Cabang Kadugede, Ketua Karang Taruna Kabupaten Kuningan, para Kepala Desa se-Kecamatan Kadugede, Pokja PKK dan undangan lainnya.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Kuningan Dr Wahyu Hidayah, MSi menjelaskan, cabai adalah salah satu komoditi pertanian yang termasuk komponen volatile food, yang sering memberikan andil terhadap angka inflasi.

Harga cabai sering mengalami fluktuasi, tingginya harga cabai disebabkan karena pasokan yang berkurang akibat kondisi cuaca yang kurang mendukung perkembangan tanaman. Selain itu juga disebabkan karena meningkatnya biaya produksi .

“Stabilitas harga cabai perlu dijaga, agar laju inflasi bisa dikendalikan dan masyarakat bisa membeli cabai dengan harga wajar, akan tetapi petani cabai masih bisa mendapatkan keuntungan. Karena itu pada hari ini Pemkab Kuningan melakukan pencanangan tanam cabe serentak,” ujar Wahyu.

Lebih lanjut Wahyu mengatakan penggunaan teknologi tepat guna dan pengembangan jaringan pemasaran cabai sangat diperlukan untuk bisa menjaga stabilitas harga cabai, untuk itu perlu adanya upaya bersama seluruh pihak yang terkait.

Baca Juga:  Mahasiswa KKN STKIP-M Kuningan Aktifkan Bank Sampah di Desa Hantara

Semoga dengan adanya kegiatan di Desa Babatan ini, bisa menjadi pemantik dan motivasi bagi masyarakat lainnya di wilayah Kabupaten Kuningan.

“Tidak hanya untuk komoditas cabe saja, akan tetapi komoditas pertanian lainnya dapat dibudidayakan dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan di Kabupaten Kuningan,” pungkasnya.

Masih dalam rangkaian yang sama, Pemerintah Desa Babatan menggelar kegiatan peningkatan kapasitas Aparatur Desa, TP PKK, Karang Taruna, dan Kelompok Wanita Tani.

Kepala Desa Babatan Romi Andrian SPDi, menjelaskan hal tersebut dilakukan dalam upaya meningkatkan kapasitas aparatur Desa dan pemberdayaan masyarakat Desa Babatan guna pengendalian inflasi, menekan angka kemiskinan, menciptakan lapangan kerja, mewujudkan ketahanan pangan dan menciptakan generasi Kuningan yang unggul, produktif dan juara.

Romi juga mengucapkan terima kasih kepada Pemkab Kuningan, yang telah memberikan bantuan pada program ketahanan pangan Desa Babatan.

“Melalui program kegiatan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Kuningan, yaitu pemberdayaan masyarakat kelompok wanita tani dengan pemanfaatan lahan pekarangan. Sampai saat ini program tersebut masih terus kami lakukan, meski ada kendala yang dihadapi yaitu pemasaran produk hasil tani kami,” jelasnya

Romi mengatakan kegiatan peningkatan kapasitas aparatur dan masyarakat desa tersebut, salah satunya dengan menghadirkan pengisi materi dari e-Quanik Agri Nusantara yang juga akan melakukan launching dalam rangka mewakafkan ilmunya tentang budidaya hidroponik melon premium.

Baca Juga:  Pengurus Baru KNPI Kuningan Resmi Dilantik, Iip Beri PR 4 Hal

“Dengan adannya waqaf ilmu dari e-Quanik Agri Nusantara, diharapkan hal tersebut dapat menjadi warna baru bagi kemajuan Desa Babatan. Sebagai langkah dalam perwujudan ketahanan Pangan Desa berbasis ekonomi digital,” ungkap Romi.

Adapun e-Quanik Agri Nusantara sendiri, merupakan proses inovasi pengembangan pertanian pintar (smart farming) yang memanfaatkan kecanggihan teknologi untuk membangun sistem pertanian pintar berbasis internet.

Sebuah sistem pemanfaatan teknologi yang mengatur secara real time, segala proses di hulu (on farm) dan pendistribusian di hilir (on market), dengan tujuan memangkas sistem distribusi hasil dari petani langsung ke end user.

Disebutkan Kepala Desa Babatan, bahwa wakaf e-Quanik Agri Nusantara merupakan site plan yang dibangun oleh Pemerintah Desa yang bekerja sama dengan beberapa pihak untuk mewujudkan pemanfaatan ruang yang dapat dimanfaatkan petani sekaligus oleh masyarakat.

Sementara itu Pj Bupati Kuningan Dr Drs H R Iip Hidajat, MPd menyambut baik dan mengapresiasi kegiatan Pemdes Babatan.

“Desa dalam menjalankan perannya dibutuhkan SDM yang produktif, handal serta profesional dan memiliki kapabilitas dalam menjalankan peran dan fungsinya di Desa,” ucap Iip.

Peningkatan Kapasitas Aparatur yang diselenggarakan oleh Pemdes ini, yang terpenting adalah bagaimana pemerintah Desa mampu meningkatkan daya saing Desanya.

Baca Juga:  Geger Penemuan Mayat! Mengapung di Sungai Perbatasan Jatimulya-Waled

“Oleh sebab itu, peningkatan kapasitas aparatur Desa dalam menjalankan manajemen Desa sangat diharapkan lebih meningkat” ujarnya.

Iip berpesan agar masyarakat Desa Babatan dapat selalu bergotong royong dalam berbagai hal, termasuk dalam menjaga kondusifitas ditengah-tengah masyarakat serta menciptakan iklim ekonomi yang sehat.

“Saat ini sudah tidak zaman Superman, yang ada adalah Super team. Ayo kita bersama-sama membangun Kuningan menjadi lebih maju dan lebih baik lagi” ajak Iip.

Sementara itu dalam upaya menekan laju inflasi serendah mungkin, Pemerintah Kabupaten Kuningan telah meluncurkan berbagai program dan kebijakan. Seperti sosialisasi pemanfaatan lahan terbuka dan pekarangan untuk ditanami berbagai macam sayuran dan cabai sehingga kebutuhan rumah tangga dapat terpenuhi dan permintaan akan komoditas tertentu dapat dipenuhi.

Selanjutnya terkait dengan kesulitan pemasaran yang dirasakan tadi, Pemerintah Kabupaten Kuningan akan segera melaunching program Masagi (Mitra Sinergi Jaga Inflasi).

Dimana melalui program ini, para petani dapat menjual hasil taninya dan kita akan bantu jual, baik secara online maupun offline. Tentunya dengan harga terjangkau, masyarakat akan menyambut baik program ini,” kata Iip.

Acara kemudian dilanjutkan dengan penyerahan bantuan benih cabai dan hortikultura secara simbolis dari Pemkab Kuningan, kepada KWT Dewi Sinta Desa Babatan, KWT Sauyunan Desa Cigugur dan KWT Mandiri Desa Nusaherang.

Cek Juga

35 Bangunan Dilaporkan Rusak Akibat 3 Kali Gempa Bumi Guncang Kuningan

35 Bangunan Dilaporkan Rusak Akibat 3 Kali Gempa Bumi Guncang Kuningan

SiwinduMedia.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, merilis dampak kerusakan pasca …