Berawal dari Saling Ejek, Pemilihan Nomor Urut Pilkades Kapetakan Cirebon Berakhir Ricuh 
Kejadian tersebut diawali dari saling ejek antar simpatisan yang menyebabkan diantara mereka terpancing emosi. (Foto: Tangkapan layar)

Berawal dari Saling Ejek, Pemilihan Nomor Urut Pilkades Kapetakan Cirebon Berakhir Ricuh 

Siwindumedia.com – Sebuah video viral di media sosial memperlihatkan adanya kericuhan di wilayah Kapetakan, Kabupaten Cirebon, yang membuat jalur Indramayu-Cirebon terganggu.

Video viral tersebut diunggah oleh akun instagram @infojawabarat. Dalam keterangannya, bagi warga yang hendak ke arah Kota Cirebon agar tidak melintas jalur Karangampel-Gunung Jati.

Aksi saling lempar batu antara dua kubu simpatisan calon kuwu atau kepala desa, terjadi saat penetapan nomor urut calon kuwu.

Kapolres Cirebon Kota, AKBP Rano Hadiyanto.

Kapolres Cirebon Kota, AKBP Rano Hadiyanto, kericuhan berawal dari para simpatisan saling ejek. Namun, ada sejumlah simpatisan yang tidak terima sehingga terjadi saling lempar.

“Jadi di Desa Kapetakan hari ini memasuki tahapan pemilihan nomor urut calon, masing-masing calon didukung oleh simpatisan. Saat pemilihan nomor urut, terjadi saling ejek, ada yang tidak bisa mengontrol emosi sehingga terjadilah pelemparan,” ungkapnya, saat berada di lokasi bentrokan.

Rano mengatakan, saat ini petugas kepolisian masih melakukan penyelidikan guna mencari penyebab dari bentrokan tersebut.

“Untuk yang diamankan saat ini kami masih dalam proses penyelidikian, kalau terbukti akan kami proses,” paparnya.

Baca Juga:  UU Kesehatan Terbaru, Kemenkes: Dokter dan Nakes Tak Bisa Serta Merta Dipidana

Saat ini, tambah Rano, aksi saling lempar batu antar simpatisan calon Kuwu berhasil diredam oleh petugas kepolisian.

“Kami dari Polres Cirebon Kota dari pagi sudah menurunkan pasukan, bisa segera meredam kejadiaan ini sehingga tidak memakan waktu lama aksi ini kami selesaikan, para simpatisan sudah kembali ke rumah masing-masing,” tambahnya.

AKBP Rano mengimbau agar masyarakat tidak terpancing dengan provokasi di media sosial dan beredarnya video yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.

“Memang ada beredar video korban luka dan kerasukan. Tapi masyarakat tidak perlu terprovokasi. Video korban luka itu, dikaitkan dengan kejadian di sini. Yang jelas tidak ada laporan korban,” tandas Kapolres Cirebon Kota.

Cek Juga

Melon e-Quanik Laku Keras di Area CEF Tamkot Kuningan, Pipin: Minggu Dijual Hanya 1 Rupiah

Melon e-Quanik Laku Keras di Area CEF Tamkot Kuningan, Pipin: Minggu Dijual Hanya 1 Rupiah

SiwinduMedia.com – Hasil budidaya buah melon premium berteknologi Hidroponik ala Jepang mendapat antusias cukup tinggi …