Ruas Jalan Pakembangan -Purwasari ditutup sementara/Foto: SiwinduMedia.com
Ruas Jalan Pakembangan -Purwasari ditutup sementara/Foto: SiwinduMedia.com

Warga Kecamatan Ciniru Keluhkan Penutupan Ruas Jalan Desa Purwasari-Pakembangan

SiwinduMedia.com – Penutupan ruas jalan Desa Purwasari hingga Desa Pakembangan yang memakan waktu sampai sore hari dikeluhkan beberapa warga yang melintas terutama bagi warga Desa Gewok.

Akibat penutupan ruas jalan tersebut, lalulintas untuk sementara waktu dialihkan melalui Kecamatan Maleber tepatnya melalui Desa Parakan.

Salah satu warga yang enggan disebutkan namanya yang berprofesi sebagai supir angkutan desa (angdes) dan berdomisi di Desa Gewok, menjelaskan dengan adanya penutupan yang dilakukan para pekerja menimbulkan keluhan dari beberapa warga khususnya warga yang biasanya melintas di ruas jalan Pakembangan.

“Adanya penutupan jalan itu si sebenarnya sangat rugi, saya yang berprofesi sebagai supir angkutan desa harus rela muter arah karena di tutup, dan dengan adanya penutupan itu jarak tempuh jadi 2 kali lebih jauh, secara otomatis cost bensin pasti lebih terbuang” ucapnya.

Ia juga mengeluhkan pekerjaan yang sudah berjalan hampir satu bulan tersebut masih belum sepenuhnya beres. Ada yang sudah rampung, itu pun baru beres untuk jalan air.

Baca Juga:  Sosialisasikan Larangan Bakar Lahan, Kepala UPT Damkar Kuningan Sampaikan isi Maklumat Karhutla

Lanjut ia menambahkan, selama berjalannya proyek ada beberapa warga yang menjadi korban kecelakaan. Hal tersebut dikarenakan banyaknya pasir di ruas jalan turunan Bukit Pakembangan sehingga menyebabkan jalan menjadi licin.

“Iya adik saya jadi korban lalin saat melewati ruas jalan Bukit Pakembangan, mungkin karena licin ya. Padahalkan harus lebih diperhatikan khususnya turunan dander kalo bisa diperhatikanlah sama pekerjanya,” katanya kesal.

Tidaknya hanya dikeluhkan warga yang berporofesi sebagai supir pedesaan dirinya pun mempertanyakan soal penutupan jalan yang dilakukan pekerja tender yang waktunya panjang sampai sore hari padahal untuk pekerjaan Hotmix bisa dilakukan malam hari agar tidak terganggu.

“Kenapa siang si dikerjakannya, padahalkan bisa malam hari biar warga ga terganggu. Kalo pagi sampai siang itukan banyak warga yang hilir mudik, mulai dari anak-anak yang bersekolah di SMA garawangi, dan warga yang berdomisili Desa pakembangan, desa gewok, desa kadatuan, desa ciniru, desa cipedes, desa cikrukem, yang biasa beraktifitas di pasar baru,” pungkasnya.

Cek Juga

35 Bangunan Dilaporkan Rusak Akibat 3 Kali Gempa Bumi Guncang Kuningan

35 Bangunan Dilaporkan Rusak Akibat 3 Kali Gempa Bumi Guncang Kuningan

SiwinduMedia.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, merilis dampak kerusakan pasca …