Tips Cara Mengetahui Gas Elpiji Oplosan serta Bahayanya
Ilustrasi foto gas elpiji oplosan: Industri kontan

Tips Cara Mengetahui Gas Elpiji Oplosan serta Bahayanya

Siwindumedia.com – Belum lama ini, penyidik Unit 3 Subdit I Indag Ditreskrimsus Polda Sumatera Utara berhasil menangkap tersangka mantan anggota DPRD Sumut, IA, dalam kasus dugaan penyalahgunaan gas oplosan LPG bersubsidi 3 kg.

“Tersangka IA diringkus petugas di kompleks Perumahan Alum Permai, Desa Paya Roba, Kota Binjai, Sumatera Utara pada Sabtu, 19 Agustus 2023,” kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Hadi Wahyudi, dalam keterangan di Medan, Minggu, (20/8/2023).

Polisi juga menggerebek pangkalan gas elpiji oplosan di Depok dan Tangerang Selatan pada akhir Juli 2023. Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Ade Safri Simanjuntak mengatakan, pengoplos gas elpiji 12 kilogram itu menjualnya dengan harga lebih murah mulai dari Rp 125 ribu hingga Rp 180 ribu per tabung, lebih rendah daripada harga resmi yang ditetapkan oleh Pertamina.

Tabung gas merupakan salah satu kebutuhan rumah tangga yang biasa digunakan untuk keperluan sehari-hari, misalnya untuk memasak. Kebutuhan gas elpiji semakin meningkat tiap harinya. Minat masyarakat yang tinggi menjadi peluang bagi produsen nakal untuk membuat gas oplosan.

Biasanya gas elpiji oplosan berisi campuran gas dan cairan dalam keadaan tertentu sehingga membentuk fase gas di atas cairan. Penggunaan tabung gas oplosan juga memiliki potensi risiko dan bahaya jika tidak dikenali dengan benar.

Baca Juga:  Terjerat Kasus Pengoplosan Gas Elpiji Bersubsidi, Mantan Anggota DPRD Sumut Diringkus

Bahaya Elpiji Oplosan

Gas elpiji yang telah dicampur dengan bahan yang tidak aman dan bisa mengakibatkan beberapa risiko berbahaya, antara lain :

1. Ledakan dan kebakaran: Gas elpiji oplosan sangat mudah terbakar dan bisa mengakibatkan ledakan yang merusak bangunan dan membahayakan jiwa manusia.

2. Keracunan: Bahan kimia yang digunakan untuk mengoplos gas elpiji dapat menghasilkan gas beracun yang dapat mengakibatkan keracunan jika terhirup. Ini bisa mengakibatkan gejala seperti mual, pusing, sesak napas, dan bahkan kematian.

3. Kerusakan peralatan: Gas elpiji oplosan bisa merusak peralatan rumah tangga, seperti kompor, oven, hingga tabung gas. Ini bisa berdampak kegagalan fungsi dan risiko kebakaran.

Untuk menghindari hal yang tidak kita inginkan. Oleh karena itu kita wajib dapat membedakan gas elpiji oplosan dengan yang bukan. Contohnya, sebelum membeli periksa segel penutup gas untuk menghindari gas dioplos, Pertamina menerapkan aturan segel ganda pada tabung gas.

Segel pertama berbentuk plastik penutup dan segel kedua berupa plastik warp. Pastikan kedua segel masih dalam kondisi baik dan pastikan tulisan yang tercetak disegel jelas dan mudah dibaca.

Baca Juga:  Terjerat Kasus Pengoplosan Gas Elpiji Bersubsidi, Mantan Anggota DPRD Sumut Diringkus

“Bila kedua segel tersebut terlihat baik, cobalah copot segel tersebut dengan tangan. Segel yang asli akan kuat merekat pada mulut tabung dan tidak akan mudah dicopot kecuali dengan cara merobek segel, bila menemukan segel yang mudah copot, bisa curiga pada isi gas tersebut,” kata Areal Manager Komunikasi Pertamani Sumbagsel, Roby Hervindo seperti dikutip siwindumedia.com, Sabtu (26/8/2023).

Cara Mengenali Gas Elpiji Oplosan

Berikut beberapa cara untuk mengetahui tabung gas oplosan.

1. Perhatikan Kondisi Fisik Tabung

Melansir dari berbagai sumber termasuk laman Gas Industri, periksa kondisi fisik tabung secara menyeluruh. Meski kadang sedikit kotor tapi masih dapat dikatakan masih layak. Kondisi ini tidak akan ditemui pada gas oplosan. Hindari tabung yang berkarat, bocor, penyok, atau memiliki tanda-tanda kerusakan lainnya. Tabung yang dalam kondisi buruk dapat meningkatkan risiko kebocoran gas atau bahkan ledakan.

2. Periksa Label dan Segel Keaslian

Penting untuk selalu memeriksa label pada tabung gas. Label yang asli biasanya mencakup informasi tentang produsen, jenis gas yang terkandung dalam tabung, tanggal produksi, tanggal kedaluwarsa, dan informasi kontak darurat. Selain itu, pastikan segel keamanan pada tabung tidak rusak atau sudah terbuka sebelumnya. Berbeda dengan tabung gas palsu yang tidak ada tulisan agen dan keterangan lainnya.

Baca Juga:  Terjerat Kasus Pengoplosan Gas Elpiji Bersubsidi, Mantan Anggota DPRD Sumut Diringkus

3. Periksa Tulisan SNI pada Tabung

Pada tabung gas yang asli pasti memiliki tulisan SNI dan Pertamina. Ini berlaku pada tabung gas berukuran 3 kilogram dan 12 kilogram. Tulisan tersebut dicap permanen pada tabung gas asli. Pada tabung gas oplosan tulisan tersebut tidak akan ditemukan, hanya ada kemiripan warna.

4. Lihat pada bagian karet

Karet juga merupakan satu hal yang perlu diperhatikan. Karet ini berada di dalam saluran gas yang terletak pada bagian atas. Karet harus dalam keadaan tebal dan rapi, jika karet kendor dan rusak bisa memungkinkan tabung gas tersebut merupakan produksi oplosan.

5. Pastikan Sumber Pembelian yang Terpercaya

Membeli tabung gas elpiji dari sumber yang terpercaya dan memiliki reputasi baik sangat penting. Hindari membeli dari pedagang ilegal atau tidak resmi, karena tabung yang dijual oleh mereka mungkin tidak memenuhi standar keselamatan. Pada pangkalan elpiji resmi akan ditunjuk agen pendistribusian. Dari sini sulit melakukan pengoplosan di pangkalan resmi. Ini karena ancaman bagi agen pendistribusian jika ketahuan melakukan pengoplosan adalah diberhentikan pasokan gas mereka.

Cek Juga

Melon e-Quanik Laku Keras di Area CEF Tamkot Kuningan, Pipin: Minggu Dijual Hanya 1 Rupiah

Melon e-Quanik Laku Keras di Area CEF Tamkot Kuningan, Pipin: Minggu Dijual Hanya 1 Rupiah

SiwinduMedia.com – Hasil budidaya buah melon premium berteknologi Hidroponik ala Jepang mendapat antusias cukup tinggi …