Petani Milenial Asal Bojong Kramatmulya Kembali Raih Penghargaan Tingkat Jabar
Amaar Thohir sosok Petani Milenial (Petmil) asal Desa Bojong, Kecamatan Kramatmulya, Kabupaten Kuningan. Mendapat Juara 1 dari Dinas Kehutanan (Dishut) Provinsi Jawa Barat dalam acara besar Forest Festival West Java (FFWJ) di Taman Hutan Rakyat (TAHURA) Juanda, Bandung, Minggu (20/8/2023). Foto: Purnomo Widodo/SiwinduMedia.com

Petani Milenial Asal Bojong Kramatmulya Kembali Raih Penghargaan Tingkat Jabar

SiwinduMedia.com – Amaar Thohir sosok Petani Milenial (Petmil) dan seorang pengusaha muda, asal Desa Bojong, Kecamatan Kramatmulya, Kabupaten Kuningan, kembali menorehkan prestasi gemilangnya dengan meraih gelar “Juara 1” dalam Lomba Inovasi Produk Hasil Hutan Jawa Barat, untuk kategori Petani Milenial.

Lomba ini diselenggarakan oleh Dinas Kehutanan (Dishut) Provinsi Jawa Barat dan berlangsung dalam acara besar Forest Festival West Java (FFWJ) di Taman Hutan Rakyat (TAHURA) Juanda, Bandung, Minggu (20/8/2023).

Penghargaan yang diraihnya ini bukan kali pertama. Sebelumnya, Amaar telah meraih gelar “Terbaik di Kabupaten Kuningan” dalam Ajang UMKM Jabar Juara Award 2022. Tak berhenti di situ, dia kemudian berhasil mengharumkan nama Desa Bojong dan Kabupaten Kuningan dengan meraih gelar “Terbaik di Jawa Barat” pada tahun yang sama.

Selain itu, dedikasinya terhadap inovasi produk dan kewirausahaan juga telah membawanya meraih penghargaan bergengsi “UMKM
Terinspiratif” dalam ajang Cirebon Award 2022.

Menurut Amaar Thohir, yang juga menjabat sebagai Direktur PT Imah Teuweul Indonesia. Perusahaannya memiliki lebih dari 20 produk unik, semuanya berasal dari Produk Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK), dengan fokus utama pada komoditas madu dengan brand MaKun.

Baca Juga:  Karantina Pertanian Bandung Kembali Lakukan Bimtek Akselerasi Ekspor untuk Petani Kuningan

“Alhamdulillah, berkat kemudahan yang telah Allah berikan dan bantuan dari banyak pihak. Kami telah berinovasi lebih dari 20 produk olahan madu. Semoga produk-produk kami bisa turut menjadi wasilah untuk kesehatan,” ungkap Amaar.

Di luar produk-produk inovatif, PT Imah Teuweul Indonesia menetapkan standar tinggi dalam praktik bisnis etis. Amaar telah menanamkan empat model bisnis inti dalam perusahaannya, yaitu kolaborasi, pemberdayaan, kemitraan, dan pelestarian lingkungan.

Meskipun hanya pelaku UMKM skala mikro, usahanya tidak hanya didorong oleh keuntungan tetapi juga oleh komitmen kuat terhadap keberlanjutan lingkungan dan kepedulian pada pemberdayaan masyarakat.

Amaar Thohir menyampaikan rasa terima kasih yang tulus kepada semua yang telah mendukung perjalanannya. Khususnya Dinas Kehutanan Jawa Barat atas bimbingan dan penyuluhan melalui Cabang Dinas Kehutanan (CDK) VIII.

“Terima kasih kepada semua pihak yang selalu mendukung dan membantu, khususnya Dinas Kehutanan Jawa Barat, melalui CDK VIII yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Semoga ke depan, hutan Jawa Barat lestari, masyarakat sejahtera, dan Jabar Juara,” pungkasnya.

Baca Juga:  Prajurit Kodim 0615/Kuningan Ikut Karnaval Mobil Hias dalam Memeriahkan Harjad Kuningan ke-525

Cek Juga

Melon e-Quanik Laku Keras di Area CEF Tamkot Kuningan, Pipin: Minggu Dijual Hanya 1 Rupiah

Melon e-Quanik Laku Keras di Area CEF Tamkot Kuningan, Pipin: Minggu Dijual Hanya 1 Rupiah

SiwinduMedia.com – Hasil budidaya buah melon premium berteknologi Hidroponik ala Jepang mendapat antusias cukup tinggi …