Antisipasi Dampak El Nino, BMKG Ajak Masyarakat Hemat Air
Foto : Ilustrasi/siwindumedia.com

Antisipasi Dampak El Nino, BMKG Ajak Masyarakat Hemat Air

SiwinduMedia.com – Fenomena suhu dingin di musim kemarau saat ini terjadi di berbagai wilayah di Indonesia. Beberapa waktu lalu suhu dingin sempat terjadi di Bandung Jawa Barat hingga mencapai 15 derajat celsius, bahkan di Dieng Jawa Tengah mencapai minus 3 derajat celsius. Senin (31/7/2023).

Fachri Rajab, Kepala Pusat Informasi Perubahan Iklim BMKG menjelaskan bahwa hal tersebut merupakan suhu udara saat musim kemarau dan ditambah lagi dari fenomena El Nino bahkan sangat terasa sekali perbedaan suhu dari waktu siang menuju malam.

“Ketika musim kemarau ditambah lagi ada El Nino memang perbedaan suhu antara siang dan malam itu besar, dan betul perbedaan ekstrim, ketika siang bisa panas banget, ” ujar Fachri dalam dialog FMB9.

Fachri juga mengatakan BMKG hari ini sedang melakukan pengamatan cuaca dari suhu tertinggi disejumlah wilayah di Indonesia, seperti yang terjadi di Puttussibau Kalimantan Barat dengan suhu tertinggi mencapai 35,6 derajat celsius, kemudian di Tanjung Selor mencapai Kalimantan Utara mencapai 35,4 derajat celsius.

“BMKG setiap hari selalu pengamatan cuaca, terakhir hari ini suhu tertinggi itu 35,6 derajat celsius di Puttussibau,” keta Fachri.

Dalam dialog, Fachri pun menuturkan bahwa pada saat musim kemarau tetapi suhu terasa dingin bukan berarti selalu banyak air. Hal tersebut sama saja seperti musim kemarau biasa air pun akan berkurang.

“Bukan berarti kalau suhunya dingin air banyak, belum tentu. Jadi ketersediaan air tanah juga harus kita antisipasi, walaupun suhunya dingin bukan berarti air tanah banyak,” pungkas Kepala Pusat Informasi Perubahan Iklim BMKG.

Cek Juga

35 Bangunan Dilaporkan Rusak Akibat 3 Kali Gempa Bumi Guncang Kuningan

35 Bangunan Dilaporkan Rusak Akibat 3 Kali Gempa Bumi Guncang Kuningan

SiwinduMedia.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, merilis dampak kerusakan pasca …