Perangi Kusta, Kabupaten Bekasi dan Tim Kotaku Targetkan Nol Kasus Kusta Pada 2025

SiwinduMedia.com – Tim Program Kota Sahabat Kusta (Kotaku) dan Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi sukses menyelenggarakan kegiatan Review Tahunan Program Kotaku dan Diseminasi Hasil Pengumpulan Data Dasar yang diselenggarakan di Java Palace Hotel, Bekasi, Senin, (3/7/2023).

Acara dibuka langsung oleh Kepala Dinas Kabupaten Bekasi, dr H. Alamsyah, M. Kes. Dalam sambutannya, Alamsyah mengatakan dukungan NLR Indonesia untuk Kabupaten Bekasi merupakan sebuah previllage.

“Dukungan dari NLR Indonesia untuk implementasi program Kotaku di Kabupaten Bekasi merupakan previllage bagi kita semua. Maka dari itu, mari sama-sama bahu membahu mendukung program ini agar apa-apa yang menjadi tujuan dari Kotaku dapat tercapai,” ungkap Alamsyah.

Kolaborasi dengan NLR Indonesia ini sendiri demi mewujudkan cita-cita Kabupaten Bekasi Zero Kusta di tahun 2025.

Berdasarkan data yang dimiliki, penderita kusta di Kabupaten Bekasi tercatat sebanyak 218 orang yang tersebar di sejumlah kecamatan. Mereka kini tengah menjalani perawatan medis.

Kegiatan ini dihadiri pula 16 Kepala dan PP Kusta Puskesmas Intervensi, Asosiasi profesi (IDI, IBI, PPNI, ASKLIN dan ARSSI Kab. Bekasi), BPJS kesehatan cabang Cikarang, 3 RS swasta, 3 klinik swasta, 7 klinik perusahaan/PT dan 3 kader kesehatan dari 3 daerah padat penduduk.

Peserta Kegiatan Review Program Kotaku
Peserta petemuan review tahunan Program Kotaku Kabupaten Bekasi

Program Kotaku/Urban Leprosy sendiri merupakan pendekatan inovatif di wilayah daerah perkotaan yang endemis kusta dengan meningkatkan skrining, rujukan, dan edukasi kusta pada sektor pelayanan kesehatan swasta.

Program tersebut diikut sertakan kepada beberapa sektor pelayanan kesehatan seperti Dokter Praktik Mandiri (DPM), Dokter swasta (dokter umum dan spesialis), Klinik swasta/perusahaan, Kader kesehatan, dan masyarakat di wilayah padat penduduk, sehingga pasien kusta dapat didiagnosa dan diobati dengan teratur agar sembuh dan stigma berkurang. Program ini berdurasi 3 tahun, yakni mulai tahun 2022 – 2025 dan dilaksanakan di Kabupaten Bekasi.

Dr. Udeng Daman selaku Technical Advisor NLR Indonesia menuturkan, Kabupaten Bekasi menjadi yang pertama dan Pilot project di Provinsi Jawa Barat untuk program Kotaku/Urban Leprosy itu sendiri.

“Program Kotaku/Urban leprosy menjadi satu inovasi untuk penanggulangan penyakit kusta di Perkotaan. Sebelumnya, beberapa kota seperti Ambon dan Makasar telah melaksanakan program ini. Namun di Jawa Barat, Kabupaten Bekasi menjadi yang pertama,” kata Udeng.

Selain presentasi hasil pengumpulan data dasar di Kabupaten Bekasi yang telah dilaksanakan bulan Maret-April 2023, kegiatan ini juga memaparkan capaian serta implementasi program Kotaku di tingkat Kabupaten, Puskesmas, Klinik Swasta hingga tingkat Desa.

Pada kegiatan ini, dirumuskan pula rencana aksi yang akan dilakukan oleh 16 Puskesmas intervensi untuk program Kotaku di tahun kedua. Contohnya seperti menyiapkan 3 daerah padat penduduk di wilayah Puskesmas masing-masing dan menyiapkan kader kesehatan di wilayah tersebut untuk dibekali keilmuan tentang kusta sebagai persiapan untuk kegiatan skrining kusta.

Cek Juga

Jelang Subuh Kabupaten Kuningan Diguncang Gempa, Disusul Jelang Maghrib

Jelang Subuh Kabupaten Kuningan Diguncang Gempa, Disusul Jelang Maghrib

SiwinduMedia.com – Warga Kabupaten Kuningan dikagetkan dengan adanya guncangan gempa bermagnitudo 3,6 pada Kamis pagi …