Aktivis Mahasiswa Soroti Kegiatan Bimtek Kepala Dusun, Reza: Semoga Bukan Sekedar Healing
Ketua BEM Unisa Kuningan, Reza Maulana, menyoroti kegiatan Bimtek para Kadus yang difasilitasi DPC Apdesi Kuningan, dengan biaya dari APBDes Rp3.850.000 per Kadus. (Foto: IST)

Aktivis Mahasiswa Soroti Kegiatan Bimtek Kepala Dusun, Reza: Semoga Bukan Sekedar Healing

SiwinduMedia.com – Rencana kegiatan Bimtek (Bimbingan Teknis) para Kepala Dusun se-Kabupaten Kuningan di luar kota, yang difasilitasi DPC Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Kuningan, mendapat sorotan dari sejumlah aktivis mahasiswa.

Seperti dikemukakan Reza Maulana, Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Islam Al-Ihya (Unisa) Kuningan. Kepada SiwinduMedia.com, Reza mengatakan, sebenarnya kegiatan Bimtek bagi aparat Pemdes merupakan langkah positif, apalagi difasilitasi oleh Apdesi.

“Sebenarnya positif-positif saja untuk kegiatan Bimtek bagi para Kepala Dusun sebagai aparatur pemerintahan desa. Ini tentunya dalam rangka peningkatan kapasitas para Kadus yang ada di Kabupaten Kuningan,” kata Reza mengawali komentarnya, Senin, (8/5/2023).

Reza setuju dengan apa yang diungkapkan Kepala Desa Jagara, Umar Hidayat, kemarin, bahwa memang tugas dan fungsi utama Kepala Dusun hampir sama dengan Kepala Desa, yakni melayani dan mengayomi masyarakat di lingkungannya masing-masing. Tentu saja dengan Bimtek ini, sepatutnya dapat meningkatkan kapasitas dan kapabilitas Kadus dalam melayani masyarakat.

“Saya sangat mengapresiasi DPC Apdesi Kabupaten Kuningan yang berinisiatif melakukan kegiatan Bimtek ini, bekerjasama dengan pihak ketiga,” tambahnya.

Baca Juga:  Jika Tak Mau Dikatakan Healing, Kenapa Bimtek Kadus Tidak Dilaksanakan di Kuningan?

Dalam hal anggaran Bimtek sebesar Rp3.850.000 per orang yang dibebankan kepada APBDes masing-masing, kata Reza, tentunya bisa sedikit memberatkan Pemdes, sehingga pada pelaksanaannya ada yang hanya mengirimkan 1 atau 2 Kadus saja, atau bahkan kemungkinan ada juga Pemdes yang tidak mengirimkan peserta.

“Mungkin saja ada (Pemdes) yang tidak mengirimkan peserta (Kadus, red) Bimtek, karena ketidakmampuan APBDesnya. Itu bagaimana, apa ada solusinya?. Mengingat kegiatan Bimtek ini baru gelombang pertama,” ujarnya.

Menurut Reza, narasumber dalam Bimtek Kadus pun perlu menjadi perhatian, karena outputnya berdampak terhadap hasil Bimtek bagi para Kadus itu sendiri. Ia memastikan materi yang disampaikan narasumber, akan sesuai dengan kebutuhan dan problematika yang sedang dihadapi, atau potensi yang akan hadir ke depan.

“Saya berharap kegiatan Bimtek ini bukan untuk meredam kecemburuan saja, akan tetapi urgensi dan tugas pokok para Kadus yang sangat diperlukan di lingkungannya masing-masing harus juga dikawal,” harapnya.

Dengan begitu, lanjut Reza, pelaksanaan Bimtek ini dimaknai sebagai upaya sadar para Kepala Desa untuk memfasilitasi para Kadus, dengan tujuan untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas Kadus terhadap masyarakat.

Baca Juga:  Kades Kertayasa : Penting Dana Desa untuk Peningkatan Kapasitas Kadus

“Jangan sampai kegiatan Bimtek ini hanya untuk penyerapan APBDes semata yang dimanfaatkan untuk kepentingan healing,” sindirnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Kepala Desa Jagara Kecamatan Darma, Umar Hidayat, menjelaskan Bimtek para Kadus difasilitasi DPC Apdesi Kabupaten Kuningan. Gelombang pertama diikuti sekitar 300 orang, dengan biaya yang dibebankan kepada APBDes masing-masing Kadus sebesar Rp3.850.000.

Bimtek gelombang pertama dilaksanakan di Hotel Aprilia, Jalan Buah Batu, Bandung, Selasa-Sabtu (9-13/5/2023. Hari ini para peserta sudah berada di Bandung, begitupun panitia telah berada di lokasi sejak sehari sebelumnya.

Cek Juga

35 Bangunan Dilaporkan Rusak Akibat 3 Kali Gempa Bumi Guncang Kuningan

35 Bangunan Dilaporkan Rusak Akibat 3 Kali Gempa Bumi Guncang Kuningan

SiwinduMedia.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, merilis dampak kerusakan pasca …