Kelompok Tani Di Desa Babakan Mulya Jalaksana Bentuk Agen Hayati, Cegah Hama Padi
Tim dari BPP Jalaksana sedang mempraktekkan pembuatan obat pencegah hama padi, dalam pembentukan Agen Hayati, pada Kelompok Tani di Desa Babakan Mulya Kecamatan Jalaksana, Senin (10/4/2023). FOTO : MUMUH MUHYIDDIN/SIWINDUMEDIA.COM

Kelompok Tani Di Desa Babakan Mulya Jalaksana Bentuk Agen Hayati, Cegah Hama Padi

SiwinduMedia.Com – Dalam rangka mencegah penyakit padi dan berupaya meningkatkan pendapatan petani, dibentuklah Agen Hayati.

Pembentukan Agen Hayati ini untuk menanggulangi penyakit blas pada tanaman padi. Dilakukan Kelompok Tani Harapan Mekar, Blok 1 Dusun Tarikolot, Desa Babakan Mulya Kecamatan Jalaksana Kabupaten Kuningan.

Pembentukan Agen Hayati tersebut menghadirkan pihak BPP Jalaksana, dengan membawa Pengamat Organisme Penganggu Tanaman (POPT), Anas Nasrudin dan penyuluh pertanian, Udin Zaenudin SP.

Hadir dalam kegiatan tersebut, Koordinator BPP Jalaksana, Yuli Sumaryati SP MP, Penyuluh Urusan (PU) Supervisi Yuliah SP dan PU Sumber Daya Ecih Nursasih SPt, beserta 15 anggota dan pengurus.

Ketua Kelompok Tani Harapan Mekar Desa Babakan Mulya, Asih, menyampaikan ucapan terimakasih kepada tim dari BPP dan POPT yang telah memberikan ilmu teori, sekaligus langsung praktek pembuatan agen hayati.

“Terima kasih kepada BPP dan POPT yang telah memberikan ilmu kepada kami, untuk menanggulangi penyakit pada padi secara organik. Sehingga bisa mengurangi penggunaan pestisida kimia yang semakin mahal harganya,” ujar Asih, di sela kegiatan, kepada SiwinduMedia.com, Senin (10/4/2023).

Baca Juga:  Ketua Baznas Kuningan Kembali Pimpin DKM Syiarul Islam 5 Tahun ke Depan

“Ini akan terus dilakukan pembuatan Agen Hayati di kelompok tani, untuk hasilnya disebar ke anggota,” imbuhnya.

Sementara itu, Koordinator BPP Jalaksana, Yuli Sumaryati, menjelaskan, kegiatan tersebut merupakan kegiatan kelompok tani kerjasama dengan POPT dan BPP.

“Ini akan terus dilaksanakan dalam kegiatan penyuluhan pertanian, sebagai upaya pengikatan kesejahteraan petani,” tutur Yuli.

Adapun materi yang disampaikan dalam penyuluhan pertanian sekaligus praktek tersebut, yakni memperbanyak Agen Hayati Paenibacillus Polymyxa dengan media extrak ubi jalar gula.

Dari kegiatan tersebut, Agens Hayati Paenibacillus Polymyxa bisa dijadikan pilihan dalam penanggulangan hama penyakit pada tanaman padi yang ramah lingkungan, serta biaya yang lebih rendah daripada festisida kimia.

Cek Juga

Melon e-Quanik Laku Keras di Area CEF Tamkot Kuningan, Pipin: Minggu Dijual Hanya 1 Rupiah

Melon e-Quanik Laku Keras di Area CEF Tamkot Kuningan, Pipin: Minggu Dijual Hanya 1 Rupiah

SiwinduMedia.com – Hasil budidaya buah melon premium berteknologi Hidroponik ala Jepang mendapat antusias cukup tinggi …