Semarak Ramadhan, Ada Pesantren Kilat di Masjid Al-Muawwanah Winduhaji
Sejumlah remaja di WInduhaji foto bersama dengan perwakilan Diskominfo Kuningan, di sela kegiatan Pesantren Kilat di Masjid Al-Muawwanah desa setempat, Sabtu (8/4/2023. FOTO : kuningankab.go.id

Semarak Ramadhan, Ada Pesantren Kilat di Masjid Al-Muawwanah Winduhaji

SiwinduMedia.Com – Guna menyemarakan  Bulan Suci Ramadhan 1444 H, Generasi Muda Kelurahan Winduhaji Kecamatan Kuningan, mengikuti pesantren kilat (Sanlat) di Masjid Al-Muawwanah.

Untuk mengisi acara, panitia menghadirkan juga dari Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Kuningan, dengan pembahasan belajar  ilmu komunikasi “Pandai Bicara, Lincah Menulis”, Kamis (7/4/2023).

“Siapapun kita, dan kelak apa profesi kita, membujuk, merayu, mempengaruhi, mengajak, menasehati, mengajar, bahkan menguasai orang lain dalam jumlah banyak, membutuhkan ilmu dan keahlian tersendiri. Inilah pentingnya belajar ilmu komunikasi untuk bicara di depan publik atau Public Speaking,” kata Nana Suhendra MPd, perwakilan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Kuningan.

Secara tehnik hal yang perlu diperhatikan untuk Public Speaking, Nana menyebutkan, harus menguasai materi dan diri sendiri, percaya diri di hadapan audiens, konsentrasi, kejelasan dan ketepatan penyampaian, memperhatikan bahasa tubuh, perhatikan jeda, intonasi, pesona suara, melibatkan perasaan, dan memilih metode penyampaian.

“Ilmu yang paling penting terkait bicara di depan publik adalah betapa perlu adanya kebenaran, keteladanan, kekuatan, melibatkan perasaan, dan semangat,” ungkapnya.

Baca Juga:  Jelang Berbuka Puasa, Banjir Bandang Terjang Desa Jamberama Kuningan

Untuk menjadi penulis, Nana memaparkan, pertama yang harus dilakukan dengan rajin membaca, karena akan menambah pembendaharaan kata. Seterusnya, pahami struktur, unsur dan aturan apa yang harus dipenuhi dalam tulisan tersebut.

Apapun itu jenis tulisannya, kata Nana, baik menulis artikel, cerpen, buku, laporan, surat, proposal, sambutan, karya ilmiah, berita, membuat narasi, caption dan lainnya. Apalagi sekarang adanya perkembangan transformasi digital.

Dalam kesempatan tersebut, Nana juga melatih langsung bagaimana cara bicara di muka umum dengan mengajak maju ke depan. Ditambah lagi setiap peserta untuk mencurahkan sebuah tulisan rasa cita dan terima kasih kepada kedua orang tua, atas kebaikannya yang tak terhingga, kemudian membacanya.

Nana menitipkan, sehebat apapun manusia memiliki kemampuan pandai bicara. Jangan sekali-kali berdebat dengan kedua orang tua, melainkan harus mengalah. Ini sebagai bentuk memuliakan orang tua.

“Begitu juga disaat menjadi penulis handal, jangan menulis sesuatu hal yang tidak berkenan atas apa dari kedua orang tua, para guru, saudara, sahabat. Tapi tulislah kebaikannya karena ini akan menumbuhkan kecintaan yang berdampak pada ketenangan dan kedamaian hati,” pesan Nana diiringi Sholawat Nabi.

Baca Juga:  Embun Es Selimuti Gunung Ciremai, Netizen: "Teryata Lebih Dingin -3 Derajat Celcius, Ketimbang Sikap si Dia ke Saya"

Menurutnya, jadikanlah lisan dan jari sebagai media untuk menebar kebaikan, memberikan kabar gembira di ruang nyata maupun di ruang digital. Kendati hal kecil yang disampaikan, hal itu diharapkan akan membuka ruang pikiran dan hati setiap yang mendengarkan atau membaca, untuk berlomba-lomba dalam kebaikan atau dalam Islam disebut Fastabiqul Khairat.

Sementara itu, Ketua Panitia Pesantren Kilat Ramadhan 1444 H/2023, Vega Maulana didampingi Faturrachman  selaku Koordinator Divisi Kurikulum, menyampaikan, Sanlat diadakan dengan tujuan menyemarakan Bulan Ramadhan, agar anak muda bisa menjalankan ibadah puasa dengan suasana yang tenang, menyenangkan, bermanfaat dengan  belajar ilmu agama, pengetahuan dan kegiatan memakmurkan Masjid lainnya.

Untuk agenda kegiatan, Ia menyebutkan, mulia  22 Maret hingga 6 April 2023, yakni Study Islam Intensif. Seperti belajar ilmu tajwid, tauhid, tarekh, akhlak, fiqih, dan hafalan. Selain itu ada pengetahuan umum seperti hari ini belajar tentang ilmu komunikasi. Hal ini penting sebagai bekal generasi muda akan kemampuan bicara dan menulis.

Dilanjutkan hingga 15 April mulai buka bersama, evaluasi, perlombaan, penutupan, dan tak ketinggalan semarak Pawai Obor Malam Hari Raya Idul Fitri. Untuk peserta sebanyak 654 mulai dari tingkat anak hingga remaja.

Baca Juga:  Betulkah Pertemuan 4 Parpol untuk Berkoalisi Menuju Pilkada Kuningan 2024?, Zul : Kita Ingin Akhir Masa Jabatan Acep-Ridho Punya Legacy yang Baik

“Alhamdulillah Sanlat   sudah berlangsung tiap tahun, bahkan pesertanya terus bertambah. Untuk itu kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak atas dukungannya,” ungkapnya.

Cek Juga

Kiai Ponpes di Kecamatan Garawangi Do’akan Yanuar Prihatin jadi Bupati

SiwinduMedia.com – Gabungan tokoh agama di Kecamatan Garawangi yang terdiri dari kyai pimpinan Pondok Pesantren …