Kecelakaan Mobdin Bupati Kuningan, H Andi Itu Musibah, Jangan Dipolitisir
Ketua APIK, H Andi Budiman, meminta tidak ada pihak yang mengaitkan insiden kecelakaan maut Mobdin Bupati Kuningan dengan politik. FOTO : IST

Kecelakaan Mobdin Bupati Kuningan, H Andi : Itu Musibah, Jangan Dipolitisir

KSiwinduMedia.Com – Insiden maut yang melibatkan mobil dinas Bupati Kuningan H Acep Purnama, di Jalan Raya Sindangagung, Senin (3/4/2023) lalu, mengundang banyak perhatian publik.

Cukup banyak masyarakat yang merasa prihatin atas insiden menghebohkan itu. Tapi rupanya tak sedikit pula terdapat pihak yang mengaitkan insiden tersebut dengan urusan politik.

Menurut Ketua Aliansi Persaudaraan Islam Kuningan (APIK) H Andi Budiman, sangat menyayangkan jika ada pihak yang mengaitkan musibah maut itu dengan politik. Karena jelas sekali insiden yang menewaskan 2 warga dan satu terluka parah itu, murni musibah, yang tentunya tidak diinginkan oleh siapapun.

“Insya Allah, saya mengikuti pemberitaan tragedi itu dari awal, bahkan saya setuju dengan pernyataan dari Kasat Lantas Polres Kuningan, bahwa kejadian tersebut merupakan kecelakaan murni yang diduga terjadi akibat supir Pak Bupati mengantuk,” kata H Andi, kepada SiwinduMedia.Com, Jumat (7/4/2023).

Dirinya juga tidak menampik, jika ada kelalaian dalam peristiwa pilu itu, yakni kondisi mengantuk sopir saat mengendarai mobil dinas Bupati, dan bisa saja terjadi akibat kelelahan. Bahkan mungkin saja sang sopir (U) terus menerus mendampingi bupati dengan tugas-tugas yang demikian padat, hingga akhirnya hilang kendali, dan musibah yang tidak diharapkanpun menimpa.

Baca Juga:  Korban Luka Berat Kecelakaan Maut Mobil Dinas Bupati Membaik

“Namun saya yakin, tidak sedikitpun ada unsur kesengajaan. Siapa sih yang ingin celaka?. U juga manusia biasa seperti kita, dia merupakan orang tua tunggal, yang memiliki anak, dan pastilah anak-anak U yang masih kecil-kecil itu menantikan kehadiran bapaknya usai bertugas dengan selamat, tak mau mengalami nasib buruk,” ujar H Andi.

Apalagi, lanjut Andi, tidak lama setelah kejadian kecelakaan itu, Bupati Kuningan langsung melakukan takziah, serta mendatangi kembali rumah korban meninggal dunia dengan membawa serta Kepala Jasa Raharja Perwakilan Cirebon Okto Arif Primanto, untuk memberikan santunan pada ahli waris korban. Perhatian itu juga diberikan kepada korban luka-luka yang tengah mendapatkan perawatan di RSUD 45 Kuningan.

“Pak Bupati juga mengatakan, akan menjamin kehidupan, terutama dalam menyelesaikan pendidikan kedepannya untuk anak-anak yang ditinggalkan oleh kedua orang tuanya tersebut. Ini kan membuktikan adanya itikad baik, tidak lepas tanggung jawab dari pihak pemerintah daerah, maupun pribadi pak bupati,” terangnya.

Melihat kondisi seperti ini, Ia menganggap, tidaklah elok, jika tragedi yang menimpa H Acep Purnama dalam perjalanan dinas tersebut, menjadi muatan isu miring yang terus digoreng, apalagi sampai dijadikan sebuah konsumsi untuk dipolitisasi.

Baca Juga:  Hasil Perombakan AKD, Koalisi "Pengawal" Acep-Ridho Kuasai Parlemen Kuningan

“Sebaiknya kejadian ini disikapi dengan arif dan bijaksana, serta dijadikan pembelajaran buat kita semua. Kita berharap, pihak kepolisian bisa menjalankan proses hukum dengan baik, tidak membeda-bedakan, atau diskriminatif,” saran Andi.

Menurutnya, sangatlah tidak bagus memojokan orang yang tengah terkena musibah, apalagi sampai dipolitisir, dengan terus digoreng, karena justru akan menambah panjang peristiwa ini, atau tidak akan selesai-selesai.

“Yang terbaik saat ini, kita bersama doakan agar permasalahan ini bisa segera selesai dengan baik. Untuk korban meninggal semoga husnul khotimah, serta yang ditinggalkan diberikan kesabaran, juga ketabahan. Sedangkan, bagi korban yang tengah menjalani perawatan di RSUD 45, semoga segera diberikan kesembuhan, dan kesehatan,” ucapnya.

Cek Juga

35 Bangunan Dilaporkan Rusak Akibat 3 Kali Gempa Bumi Guncang Kuningan

35 Bangunan Dilaporkan Rusak Akibat 3 Kali Gempa Bumi Guncang Kuningan

SiwinduMedia.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, merilis dampak kerusakan pasca …