Kejar “Tabayyun”, Ratusan Santri Al-Mutawally Berlatih Cek Fakta Mandiri
Ratusan santri Ponpes Al-Mutawally Desa Bojong Kecamatan Cilimus, mengikuti pelatihan Cek Fakta bersama Tim Jabar Saber Hoaks dan Diskominfo Kuningan, Selasa (4/4/2023). FOTO : IST

Kejar “Tabayyun”, Ratusan Santri Al-Mutawally Berlatih Cek Fakta Mandiri

SiwinduMedia.Com – Ratusan Santri putra dan putri Pondok Pesantren (Pontren) Al-Mutawally Desa Bojong Kecamatan Cilimus, berlatih cek fakta mandiri, di Aula Pontren setempat, Selasa (4/4/2023).

Acara yang juga dalam bingkai Jabar Saber Hoaks dan Kejar Tabayyun tersebut, terselenggara atas kerjasama Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan Diskominfo Kabupaten Kuningan.

Pemateri yang dihadirkan tak lain Prof Dr KH Didin Nurul Rosyidin PhD selaku Direktur Pesantren Terpadu Al-Mutawally, serta Ketua Divisi Pengelolaan Aduan dan Pengecekan Fakta Jabar Saber Hoaks, R Tommy Sutami. Hadir pula Kabid Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Diskominfo Kabupaten Kuningan Anwar Nasihin SKom MSi.

Sesepuh Pondok Pesantren Terpadu Al-Mutawally Drs KH Nunung Abdullah Sunun dan Wakil Direktur Dr KH Mahbub Nuryadien Mag, juga turut hadir mengikuti acara.

Kepala Diskominfo Kuningan Dr Wahyu Hidayah MSi dalam sambutannya mengatakan, Pemkab Kuningan telah menjalin kerjasama dalam penguatan program literasi digital, melalui aplikasi unit kerja  Jabar Saber Hoaks. Diskominfo untuk literasi digital selain di Ponpes, juga masuk ke tingkat SMA/SMK/MA, Perguruan Tinggi, masyarakat umum dan pihak lainnya.

Baca Juga:  Petani Milenial Asal Bojong Kramatmulya Kembali Raih Penghargaan Tingkat Jabar

“Perihal dengan Literasi Digital, Bupati Kuningan H Acep Purnama pada tahun 2022 telah menerima penghargaan tokoh literasi digital daerah dari Gubernur Jawa Barat pada Ajang Festival Literasi Digital (Viral), di Bandung,” katanya.

Saber Hoaks, jelas Wahyu, memiliki tugas dan fungsi untuk memverifikasi informasi atau rumor yang belum jelas fakta-faktanya dan beredar di tengah masyarakat. Verifikasi informasi dilakukan melalui proses konfirmasi dan kompilasi, serta pengolahan data-data dari sumber atau rujukan yang aktual dan kredibel.

“Hoaks merupakan informasi, berita, kabar yang dibuat-buat atau direkayasa untuk menutupi informasi yang sebenarnya. Dengan kata lain, hoaks diartikan sebagai upaya pemutarbalikan fakta menggunakan informasi yang seolah-olah meyakinkan, akan tetapi tidak dapat diverifikasi kebenarannya,” terangnya.

Bahkan Hoaks memiliki dampak. Wahyu menyebut dampak itu seperti menimbulkan perpecahan, dan ini bisa ditimbulkan karena seseorang membenarkan informasi yang salah, namun orang lain tidak percaya akan kebenaran tersebut karena ia memiliki bias informasi.

“Tidak percaya fakta, berita hoaks yang terlalu sering terkena pada pembaca akan terus terprovokasi oleh berita-berita palsu itu,” ujarnya.

Baca Juga:  10 Mahasiswa Uniku Berebut Tiket Mahasiswa Berprestasi Tahun 2023

Selain itu, masih kata Wahyu, hoaks juga bisa menimbulkan opini negatif. Masyarakat akan memiliki sudut pandang negatif terhadap objek yang diberitakan, padahal yang diberitakan itu salah. Opini inilah yang akan menjatuhkan pihak tertentu karena kesalahpahaman.

“Merugikan masyarakat, hoaks sama saja dengan penipuan. Dengan hoaks, masyarakat bisa saja rugi dalam hal materi, bahkan perselisihan,” terangnya.

Untuk menghadapi Hoaks, Wahyu yang juga Komandan Satkorlat Banser Kabupaten Kuningan ini mengungkapkan, diantaranya dengan mengenali judulnya yang cenderung provokatif, menggunakan kalimat persuasif yang memaksa. Seperti Sebarkanlah!, Viralkanlah!, dan sejenisnya, perhatikan foto dan captionnya.

“Cek alamat situs/sumber berita, bedakan fakta dan opini, mengikuti komunitas yang kredibel, dan memutus. Hindari trend ikut-ikutan, cukup sampai disini, acuhkan, tegur, unfollow dan laporkan,” ajak Wahyu.

Sementara itu R Tommy Sutami selaku Pemateri dari Jabar Saber Hoaks, mengatakan, Jabar Saber Hoaks memberikan layanan mulai aduan langsung (kanal untuk aduan langsung dari publik),  pemantauan rumor (kanal pemantauan rumor), klarifikasi (kanal verifikasi informasi berdasarkan sumber faktual dan kredibel), dan Literasi (Kanal literasi: konten literasi digital, jurnal, artikel dan kegiatan). Adapun Websitenya adalah https://saberhoaks.jabarprov.go.id.

Baca Juga:  Selama 5 Hari, KAMMI Kuningan Gelar Pesantren Kilat Ceremai di Desa Cilaja

“Melalui kegiatan pelatihan cek fakta mandiri dalam program kejar Tabayun, dimana di Kabupaten Kuningan merupakan titik kesebelas program dari Jabar Saber Hoaks di tahun 2023,” sebutnya.

Dikatakan Tommy, kegiatan tersebut bertujuan agar Ponpes di setiap kabupaten/kota dapat mengimplementasikan bagaimana penguatan Literasi Digital, khususnya menjelang Pemilu dari sisi agama, supaya tidak ada perselisihan antar kelompok yang berkepentingan dengan menggunakan dalil-dalil agama.

“Melalui pelatihan ini, khususnya para santri dan guru di setiap Ponpes, supaya bisa melakukan cek fakta mandiri dari gadget dan smartphone yang dipegang atau dimilikinya. Ini agar bisa secara otomatis dilakukan secara mandiri. Cek dulu faktanya kalau masih katanya,” tandas Tommy.

Cek Juga

Kiai Ponpes di Kecamatan Garawangi Do’akan Yanuar Prihatin jadi Bupati

SiwinduMedia.com – Gabungan tokoh agama di Kecamatan Garawangi yang terdiri dari kyai pimpinan Pondok Pesantren …